Bertanding dalam Arena

Orang-orang yang tidak melakukan apa-apa dalam kehidupan tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi hakim atas orang-orang yang telah melakukan sedikit.
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi. (Matius 7:1-2)


Presiden Theodore Roosevelt pernah berkata, “Bukan kritikus yang penting, bukan orang yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan dengan lebih baik oleh pelaku perbuatan. Pujian adalah milik orang yang benar-benar berada dalam arena; yang wajahnya bersimbah debu dan keringat dan darah; yang berjuang sekuat tenaga dengan penuh semangat; yang salah dan gagal lagi dan lagi; yang mengenal antusiasme besar, pengabdian, dan memberikan dirinya pada hal-hal yang berarti; yang sebaik-baiknya mengenal pada akhirnya kejayaan dari prestasi besar; dan seburuk-buruknya gagal sekalipun tak gentar; sehingga tempatnya tak akan pernah bersama jiwa-jiwa dingin dan penakut yang tidak mengenal baik kemenangan maupun kekalahan."

Sebenarnya hanya dibutuhkan sangat sedikit upaya untuk menyuarakan kritik. Menghakimi orang lain tidak memerlukan gelar, kemahiran, latar belakang, atau kualifikasi. Tidak dibutuhkan investasi waktu, sumber-sumber, atau diri. Dengan kata lain, tak ada harganya. Dan karena itulah, kritik biasanya hanya senilai itu: nol.

Di sisi lain, kehidupan yang dijalani dengan baik adalah yang hanya perlu sedikit meminta maaf. Kehidupan yang baik diinvestasi dengan diri, tenaga, sumber-sumber, dan waktu. Kehidupan yang baik kaya dalam teman-teman, rekan-rekan, dan perbuatan baik. Kehidupan yang baik dibangun dengan upaya dan moralitas. Dan karena itulah, nilainya tiada tara.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :