Diam adalah Emas

Bicara perlahan, bicara perlahan, dan jangan bicara terlalu banyak.
Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah? (Pengkhotbah 5:2)


Seorang penjual komputer muda bemama Kurt gembira ketika salah satu kliennya menunjukkan minat untuk membeli sebuah sistem komputer - salah satu yang dipasang Kurt dua tahun yang lalu, namun baru-baru ini digantikan dengan yang sudah ditingkatkan.

Setelah perhitungan cermat dan konsultasi dengan kantor pusatnya, ia menetapkan harga $800.000 untuk sistem bekas itu dan mendokumentasikan semua alasannya untuk mengajukan jumlah tersebut.

Saat ia duduk untuk bernegosiasi, ia mendengar suatu suara dalam batinnya berkata, "Tunggu. Biarkan mereka yang bicara terlebih dahulu." Si pembeli segera mengisi keheningan dengan laporan panjang lebar riset mereka sendiri tentang kekuatan dan kelemahan sistem komputer ini, usia peralatan ini, dan kebutuhan perangkat lunak baru.

"Dapatkah Anda menambahkan perangkat lunak baru dalam transaksi ini?" tanya salah satu pembeli. "Tentu saja," jawab Kurt. Si pembeli lalu berkata, "Kami akan membayar Anda $950.000 untuk sistem itu, tapi tidak lebih sesen pun."

Kurang dari satu jam kemudian, kertas kerja ditandatangani dan Kurt meninggalkan tempat itu dengan transaksi yang lebih baik daripada yang ia bayangkan, mengatakan tidak lebih banyak dari, "Terima kasih."

Kadang-kadang hal terbaik untuk dikatakan adalah, tak sepatah kata pun!

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :