Jangan Berhenti

Kemalasan berjalan sangat lambat, sehingga kemiskinan segera menyusulnya.
Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring, "maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Amsal 24:33-34)


Banyak orang menghadapi godaan untuk mengendur begitu mereka mencapai suatu tujuan. Pada saat itu, mudah untuk membiarkan keresahan dan kekurangan masa silam berlalu dan menerima ilusi bahwa tujuan sudah dicapai.

Para atlet profesional sangat menyadari bahaya puas diri seperti itu. Bahkan ketika berada dalam penampilan puncak mereka, mereka menghadapi tantangan mempersiapkan diri untuk saat ketika keterampilan mereka memudar dan puja-puji berakhir. Mereka yang tidak bersiap-siap untuk ini, seringkali terdampar di karir kurang berarti, dan beberapa bahkan jatuh sama sekali.

Pada tahun 1960-an, Dave Bing merupakan pengumpul skor terbanyak NBA dalam tahun ke duanya sebagai seorang pemain Detroit Piston. Kini, ia masih dianggap sebagai salah satu pemain bola basket terbaik.

Bing berpikir ke depan. Sebelum ia menjadi profesional, ia kuliah di Syracuse University. Para penasihatnya menyarankan dia untuk melewatkan pelajaran-pelajaran serius dan meraih gelar dengan "mudah." Bing menolak, ia malah mengambil kelas bisnis yang sulit.

Selama tahun-tahun profesionalnya, ia meneruskan pendidikannya, membaca dengan lahap dalam perjalanan, dan di sela-sela musim pertandingan ia bekerja di bank, pabrik baja, dan Chrysler Corporation. Kini, ia adalah CEO dari tiga perusahaan bernilai jutaan dolar yang mempekerjakan lebih dari 300.000 orang dan merupakan salah satu pengusaha kulit hitam tersukses di Amerika.

Jangan biarkan satu keberhasilan menahan Anda dari terus mengejar hal-hal yang lebih besar dan lebih baik. Teruslah menetapkan sasaran-sasaran baru, dan Anda akan meraih hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan dapat Anda raih.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :