Kritikus

Tidak pernah ada patung yang didirikan untuk menghormati seorang kritikus.
Karena itu janganlah kita saling menghakimi? (Roma 14:13)

Dalam A Closer Walk, Catherine Mashall menulis: "Suatu pagi minggu lalu, la memberi saya sebuah tugas: untuk satu hari saya harus 'berpuasa' mengkritik. Saya tidak boleh mengkritik siapa pun tentang apa pun.

"Selama separuh pertama hari itu, saya hanya merasakan suatu kekosongan, hampir seolah-olah saya dihapuskan sebagai seorang pribadi. Ini sangat terasa khususnya pada saat makan siang... Saya mendengarkan orang lain dan diam saja... Dalam keluarga kami yang senang bicara tampaknya tak seorang pun memperhatikannya.

Termangu-mangu, saya menyadari bahwa komentar-komentar saya tidak dirindukan. Pemerintah federal, sistem hukum, dan lembaga gereja jelas baik-baik saja tanpa pengamatan tajam saya. Namun saya masih belum melihat apa yang dihasilkan puasa mengkritik ini - sampai setelah sore hari.

"Sore itu, suatu visi spesifik dan positif untuk kehidupan ini turun ke dalam pikiran saya dengan tanda Tuhan yang tak mungkin salah di atasnya " -- sukacita! Ide-ide mulai mengalir dalam suatu cara yang tidak saya alami selama bertahun-tahun.

Kini jelas bahwa Tuhan ingin saya melihat. Sifat kritis saya tidak memperbaiki satu pun dari banyak hal yang saya anggap salah. Yang dilakukannya adalah melumpuhkan kreativitas saya sendiri."

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :