Kuasa Perkataan

Kata-kata yang baik sangat berharga, dan tidak mahal.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (Amsal 16:24)


Suatu hari, seorang putra altar sedang melayani pastor dalam Misa Minggu yang dilangsungkan di gereja desa kecilnya. Si anak lelaki, gugup dalam peran barunya di altar, tanpa sengaja menjatuhkan secawan anggur.

Si pastor desa langsung menampar pipi anak itu dan dengan suara yang sangat keras, berteriak sehingga banyak orang dapat mendengarnya, "Tinggalkan altar dan jangan kembali!" Anak itu menjadi Tito, pemimpin Komunis yang memerintah Yugoslavia selama berpuluh-puluh tahun.

Suatu hari di sebuah katedral kota besar, seorang anak lelaki sedang melayani seorang uskup dalam Misa Minggu. la, juga, tanpa sengaja menjatuhkan secawan anggur. Si uskup berpaling kepadanya, namun bukannya merespons dalam amarah, ia berbisik lembut dengan binar-binar di matanya, "Suatu hari kelak kamu akan menjadi seorang pastor ." Anak itu bertumbuh dewasa menjadi Uskup Agung Fulton Sheen.

Kata-kata memiliki kuasa. Frase masa kanak-kanak, "Tongkat dan batu dapat menghancurkan tulang-tulangku, namun kata-kata tak akan pernah dapat melukaiku," sama sekali tidak benar. Kata-kata dapat menyakiti. Kata-kata melukai - kadang-kadang dengan sangat dalam.

Namun kata-kata juga dapat memberi pahala, membangun harga diri, menciptakan persahabatan, memberikan harapan, dan menurunkan berkat. Kata-kata dapat menyembuhkan dan mendorong prestasi.

Jagalah apa yang Anda katakan hari ini! Kata-kata Anda dapat menghasilkan kehidupan atau kematian.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :