Manusia Mati Meninggalkan Nama

Jangan sampai "baik sekali" di batu nisan Anda bermakna Anda "matang" dikremasi!
Maka kata tuannya itu kepadanya, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar?" (Matius 25:21)


Ketika berusia lima tahun, ia menulis sebuah konserto tingkat tinggi untuk harpa. Sebelum ia berumur sepuluh tahun, ia menerbitkan beberapa sonata biola dan memainkan karya-karya terbaik Handel dan Bach berdasarkan ingatan belaka.

Segera sesudah ulang tahunnya yang ke dua belas, ia menggubah dan memimpin opera pertamanya. la diberi kehormatan ditunjuk sebagai master konser dengan Salzburg Symphony Orchestra dan dalam beberapa tahun, ia disanjung-sanjung sebagai kebanggaan Salzburg.

Ketika ia mati dalam usia tiga puluh lima tahun, ia telah menulis empat puluh delapan simfoni, empat puluh tujuh aria, duet, dan quartet dengan iringan orkestra, dan lebih dari selusin opera. La menggubah kira-kira 600 komposisi asli!

Meskipun demikian, Johannes Chrysostomus Wolfgangus Amadeus Theophilus Mozart lebih sering hidup dalam kemiskinan dan mati dalam keadaan tidak dikenal. Istrinya yang sakit tampaknya tidak peduli pada kematiannya. Beberapa temannya datang ke gereja untuk menghadiri misa pemakamannya, namun badai menghalangi mereka untuk datang ke pekuburan untuk melihat penguburannya.

Karena itu lokasi kuburannya menjadi mustahil untuk diidentifikasi. Tidak ada tanda kehormatan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Apa yang diwariskan Mozart? Bukan kehidupan yang dijalaninya, melainkan musik yang ia berikan. Demikianlah halnya dengan kita semua, apa yang kita berikan kepada dunia dari bakat dan kreativitas kitalah yang abadi.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :