Menjadi Pelaku Kebenaran

Jangan biarkan pembelajaranmu menuntun engkau pada pengetahuan, biarkan pembelajaranmu menuntun pada tindakan.
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)

Pat mencintai anak-anak dan segera menjadi sukarelawan ketika dibutuhkan seorang guru sekolah minggu untuk anak-anak berumur lima tahun. Di sana, ia bertemu dengan Andy. Andy adalah anak yang menyenangkan, namun kurang percaya diri dan jarang tesenyum.

Suatu hari Minggu ketika kelas sedang mewarnai gambar dari cerita Alkitab, Andy menjadi begitu frustrasi sehingga ia merobek kertasnya menjadi dua, melemparkannya ke lantai, dan merangkak ke bawah meja.

Pat berpikir, aku akan pergi ke mana ia pergi! Dan ia segera merangkak ke bawah meja, di mana ia mendapati Andy bergumam, "Kamu begitu bodoh. Kamu bahkan tak akan bisa mewarnai dalam garis." Tampaknya ia kaget melihat Pat bergabung dengannya di bawah meja.

Pat segera berkata, "Siapa bilang kamu harus selalu di dalam garis? Beberapa dari anak-anak paling pintar dan kreatif yang pernah kukenal tidak mewarnai dalam garis."

Andy menatap dia. Ini jelas merupakan pemikiran baru bagi Andy. Lalu Pat berkata, "Aku menyukai gambarmu. Bolehkah aku mengelemnya kembali menjadi satu dan menyimpannya?" Andy terpana namun akhirnya berkata, "Kurasa boleh."

Seraya Andy memperhatikan, Pat melekatkan potongan-potongan kertas itu menjadi satu dan dengan hati-hati menaruh gambar itu ke dalam tas bahunya. Ketika Andy kembali ke meja, Pat mendengar dia berkata, " Aku senang mewarnai!"

Tindakan-tindakan kecil kebaikan dapat bermakna banyak khususnya bagi "orang-orang kecil."

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :