Sepenggal Hikmah

Seringkali Tuhan membiarkan hambanya
yang saleh terus-menerus ditimpa "batu
kerikil", sedangkan hambanya yang sesat
terus-menerus ditimpa koin emas.Itulah
rahasia Tuhan yang kita tidak selalu
tahu, dan sulit untuk kita buat analoginya.

Cerita Pertama :

Ada dua orang yang berdoa kepada Tuhan
pada saat yang sama. Satu orang saleh
dan satu orang lagi sesat.Keduanya
berdoa siang dan malam untuk maksud dan
tujuannya masing-masing. Orang yang
sesat segera saja dikabulkan doanya oleh
Tuhan, sedangkan orang yang saleh tidak
pernah dikabulkan doanya.

Malaikat pun bertanya kepada Tuhannya,
"mengapa kau kabulkan doa orang sesat
tersebut, sedangkan hambamu yang saleh
dan senatiasa menyebut dan mengingat
nama-Mu itu doanya tidak Engkau kabulkan?"

Tuhan menjawab, "aku merasa muak, jijik
dan bising setiap kali orang sesat itu
datang berdoa kepada-Ku,maka aku
segerakan saja doanya. Sedangkan Aku
rindu dan ingin sekali mendengar
rintihan hamba-hamba- Ku yang saleh itu"

(Nabi Ibrahim berdoa berpuluh-puluh
tahun untuk dapat dikaruniai seorang
anak, baru setelah usianya lanjut Tuhan
mengabulkan doa tersebut).

Cerita Kedua :

Ada dua orang raja di dua kerajaan yang
berbeda yang sakit parah di waktu yang
bersamaan. Satu raja kejam luar biasa,
satu raja lagi arif bijaksana. Kedua
raja ini mengidap sakit yang sama. Maka
dipanggillah satu orang tabib yang sama
untuk menyembuhkan kedua orang raja ini.

Tabib lalu datang lebih dulu ke raja
yang kejam karena takut dihukum. Dia
mendiagnosa penyakit tersebut dan
mengatakan obatnya. Yaitu sejenis
ikantertentu yang hidup di sebuah danau
di daerah tersebut. Maka dikerahkanlah
seluruh pegawai istana untuk menangkap
ikan tersebut.

Waktu itu musim dingin dan biasanya di
waktu seperti itu ikan jenis tersebut
akan sulit ditemukan karena bermigrasi
ke daerah yang lebih panas. Namun Tuhan
berkehendak lain. Ia justru menghalau
ikan-ikan tersebut untuk muncul ke
permukaan sehingga dapat ditangkap oleh
para pegawai istana.Ikan tersebut lalu
dimakan sebagai obat buat sakit sang
raja. Maka tidak berapa lama kemudian
raja yang kejam tersebut kembali sembuh
dan sehat seperti sediakala.

Namun raja yang kedua ternyata berlainan
nasibnya.Tabib yang sama berusaha
mengobati penyakit sang raja dan
memerintahkan pegawai istana untuk
menangkan ikan dari jenis tertentu yang
hidup di danau yang sama.Tuhan ternyata
berkehendak lain. Ia justru menghalau
ikan-ikan tersebut ke laut sehingga
tidak ada satu pun ikan yang berhasil
ditangkap oleh pegawai istana.Tidak
berapa lama kamudian, sang raja yang
arif bijaksana pun meninggal dunia
karena tidak mendapatkan obat yang
diminta tabib.

Para malaikat bertanya kepada Tuhan,
mengapa raja yang kejam disembuhkan
sedangkan raja yang arif bijaksana
dibiarkan meninggal dunia.

Tuhan menjawab, "Raja yang kejam itu,
bagaimanapun dia kejamnya tapi ia juga
memiliki amalan-amalan yangbaik. Maka
Aku segerakan saja membalas
amalan-amalan baiknya, agar kelak dia
menghadap-Ku hanya dengan membawa
amalan-amalan yang buruk saja. Disitu
aku akan menyiksanya.

Sedangkan raja yang arif itu, meski dia
bertindak adil dan bijaksana, ada juga
perbuatan-perbuatan nya yang buruk. Maka
aku balaskan segera perbuatan-perbuatan
buruknya itu di dunia, agar kelak ia
datang menghadapku hanya dengan membawa
amalan-amalan baiknya saja."

Demikianlah sepenggal hikmah.

=======================================================================
"Sebuah apresiasi (penghargaan) akan selalu mendorong orang lain untuk melakukan lebih baik lagi." ~agus efendi~

No comments: