Bambu . . .

Alkisah disuatu desa yang begitu
rindang, yang dipenuhi dengan perpohonan
disekitarnya, tumbuhlah sebuah pohon
mahoni yang begitu besar, menjulang
tinggi seolah-olah ingin memberitahukan
dunia betapa kuatnya dia, yang terlihat
gagah.

Tampak dia begitu memancarkan pesona
wibawa bagi siapapun yang melihatnya.
Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu
berada, tumbuhlah sebatang bambu yang
mendampingi pohon mahoni tersebut. Namun
apabila dilihat dari kasat mata, sungguh
suatu pemandangan yang begitu kontras,
bagaikan langit dan bumi, pohon mahoni
yang begitu gagahnya dengan ranting -
ranting besar yang menghiasinya, dan
sebatang bambu yang begitu ramping,
dengan dahan yang melengkung ke bawah.

Walaupun mereka berbeda, namun mereka
selalu hidup berdampingan, sang bambu
yang rendah hati selalu menyapa pohon
mahoni setiap harinya, mereka berbincang
dan berbincang. Pohon mahoni selalu suka
menyombongkan dirinya, betapa besar dan
hebatnya dia, sang bambu tidak pernah
jemuh untuk mendengarkan kesombongan si
pohon mahoni sambil tersenyum dia selalu
membalasnya dengan pujian dalam
ketulushatiannya.

Suatu malam hujan deras menguyur desa
tersebut disertai angin yang berhembus
dengan kencangnya. Suara gemuruh guntur
turut membuat suasana cekam malam hari
itu, banyak pohon-pohon bertumbangan,
karena tidak kuat menghadapi hembusan
angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu
pun turut terkena terpaan angin kencang,
mereka mencoba bertahan dan berusaha
untuk tidak tumbang.

Sang pohon mahoni yang panik, berusaha
menahan angin kencang tersebut dengan
badan nya yang besar. Namun akarnya
tidak cukup kuat untuk menahan laju
angin yang begitu kencang, dan akhirnya
tumbanglah pohon mahoni tersebut.
Sang bambu yang berada disampingnya pun
terkena tiupan angin kencang, namun dia
tidak menahan deruan angin kencang, dia
hanya mengikuti kemana pun arah tiupan
anginnya, dengan fleksibelnya dia
bergemulai dengan hembusan angin, dan
akhirnya angin kencang telah berlalu,
sebatang bambu tetap tumbuh dengan
indahnya, disamping pohon mahoni yang
tumbang akibat terpaan angin kencang.

Dalam pencapaian sukses, manusia selalu
dihadapi oleh realitas masalah yang
selalu datang silih berganti. Namun
menjadi insan yang sukses harus mampu
menghadapi masalah tersebut dengan
kefleksibelan diri kita mengikuti dan
mengetahui sebenarnya masalah yang
sedang kita hadapi dan melakukan
penyelesaian dengan fleksibel.


Seperti sebatang bambu yang mengikuti
terpaan angin dengan fleksibel, begitu
juga kita harus menyikapi masalah dan
tidak kaku akan satu penyelesaian saja.
Karena apabila kita hanya monoton, dan
menggangap kita hebat tanpa berusaha
fleksibel, dengan memberikan solusi yang
sama pada suatu masalah, niscaya kita
akan tumbang seperti pohon mahoni yang
besar.

Bodhi Taruna

No comments: