Sebab anda bukan pendeta

Seorang laki-laki sedang mengendarai
mobilnya ketika tiba-tiba saja mobilnya
mogok tepat di depan sebuah biara. Hari
sudah gelap dan biara itu berada di
sebuah pegunungan. Lelaki itu memutuskan
untuk masuk ke biara untuk meminta
pertolongan, maka diketuknya pintu biara
dan ia berkata kepada para pendeta yang
membukakan pintu: "maaf permisi, mobil
saya mogok, dan hari sudah malam, apakah
saya boleh menginap di sini satu malam
saja?"

Para pendeta itu dengan ramah
menyambutnya, menyediakan makanan,
bahkan memperbaiki mobilnya. Ketika si
lelaki itu sudah hampir tertidur,
tiba-tiba di dengarnya suara yang sangat
aneh. Keesokan paginya dia bertanya ke
para pendeta mengenai suara aneh yang
didengarnya semalam.
Tapi mereka berkata, "maaf kami tidak
dapat memberitahukan anda, sebab anda
bukan pendeta".

Si lelaki agak kecewa, tapi bagaimanapun
dia tetap berterima kasih dan kembali
meneruskan perjalanannya.

Beberapa tahun kemudian, lelaki yang
sama mengalami kejadian yang sama pula,
kendaraannya mogok di depan biara yang
sama. Para pendeta kembali menyambutnya
dengan sangat ramah, menyediakan makanan
dan memperbaiki mobilnya, ketika si
lelaki hampir tertidur, dia kembali
mendengar suara aneh yang sama seperti
yang di dengarnya beberapa tahun lalu.

Maka keesokan paginya lelaki itu kembali
bertanya pada para pendeta, dan kembali
pula pendeta-pendeta itu berkata, "maaf
kami tidak dapat memberitahukan anda,
sebab anda bukan pendeta".

Si lelaki benar-benar penasaran, lalu
dia menjawab, "okey .....okey saya sudah
tidak tahan lagi, kalau satu-satunya
cara untuk tahu suara apa yang saya
dengar itu adalah dengan menjadi
pendeta, baiklah, tolong beritahu saya
bagaimana caranya menjadi pendeta!"

Salah seorang Pendeta menjawab, "Kamu
harus berkeliling dunia dan
sekembalinya, kamu harus bisa
memberitahu kami berapa persisnya jumlah
daun dan jumlah butiran pasir di bumi
ini, jika kamu sudah berhasil
mendapatkan jumlah itu, maka kamu akan
menjadi pendeta."

Maka si lelaki itu melaksanakan
tugasnya, setelah empat puluh lima
tahun, dia kembali dan mengetuk pintu
biara, dia berkata, "saya sudah
berkeliling dunia dan telah menghitung
sepanjang perjalanan saya, saya juga
terus bertanya kepada setiap orang yang
saya jumpa, terdapat 145,236,284, 232
helai daun dan 231,281,219, 999,129,382
butir pasir di bumi ini."

Para pendeta menjawab, "Selamat, kamu
sekarang adalah seorang pendeta, oleh
karena itu kami akan menunjukkan pada
kamu jalan menuju suara yang kamu dengar
dahulu."

Para pendeta membimbing lelaki itu ke
sebuah pintu kayu, lalu pimpinan pendeta
berkata, "suara itu berasal persis di
balik pintu ini"

Si lelaki meraih pegangan pintu, namun
ternyata pintu itu terkunci, lalu dia
berkata, "ini lucu, tapi saya lagi tidak
ingin bercanda, tolong berikan saya
kuncinya..."

Pemimpin pendeta memberikan kunci, lalu
lelaki itu membuka pintu. Dibalik pintu
kayu ternyata ada pintu lain, sebuah
pintu batu, kembali si lelaki meminta
kunci, pendeta memberikan kunci, dan si
lelaki membuka pintu, dan ternyata
dibalik pintu batu, masih ada pintu yang
lain, sebuah pintu dari emas, kembali si
lelaki meminta kunci, membuka pintu,
lalu menemukan pintu yang lain, yaitu
yang terbuat dari perak, begitu terus
yang terjadi, pintu dari permata, pintu
dari perunggu, pintu tembaga... hingga
akhirnya para pendeta berkata, "ini
adalah kunci terakhir untuk pintu yang
terakhir".

Lelaki itu akhirnya lega setelah capai
dengan penantian. Dibukanya pintu
terakhir yang terbuat dari tanah liat,
menyentuh pegangan pintu dan terpana
luar biasa begitu melihat sumber suara
yang telah membuatnya penasaran
bertahun-tahun. .....

Tahukah anda sumber suara tersebut ?

Geser ke bawah ............ ...

jika ingin tahu........ ......... ..

sumber suara itu berasal..... .....

Terus ke bawah....... ...

Terus lagi kebawah .....

Dikit lagi kebawah ....

Maaf ............ .

kami tidak dapat memberitahukan anda,
........

sebab anda bukan pendeta !!!

No comments: