Cara Pandang . . .

Kira - kira dari bacaan berikut, apa yang dapat kita pelajari :


Seorang Ayah dan 2 anak

Laki-laki tua itu, adalah seorang ayah dari dua anak. Dulu di rumah yang ditinggalinya hingga kini, dia hidup berbahagia dengan istri dan kedua anaknya. Namun, semenjak istri yang disayanginya meninggal, dan kedua anaknya beranjak dewasa, maka hiduplah dia sendiri. Meski demikian, tentu saja anak-anaknya sese kali berkunjung ke rumah sang ayah. Sehingga komunikasi diantara ketigany a tidak terputus.

Dua anak ayah ini, sama-sama bekerja sebagai pedagang di kota. Anak pertama berdagang es kelapa muda, sedangkan yang kedua menjual minuman sekoteng untuk menyambung hidupnya. Ayah yang sangat menyayangi kedua anaknya ini, sering sekali memikirkan nasib anak-anaknya. Ketika musim hujan tiba, dia bingung memikirka n dagangan es kelapa muda anaknya yang sepi pembeli. Begitu pula ketika musimnya matahari terik, dia mengkhawatirk an minuman sekoteng yang dijual anaknya yang lain, tak laku dijual.

Saking seringnya memikirkan kemungkinan- kemu ngkinan itu, akhirnya ayah jatuh sakit. Kian hari, seiring pergantian cuaca, sakitnya pun bertambah parah. Kedua anaknya, akhirnya membawa sang ayah berobat ke dokter. Namun, ternyata dokter menyerah. Sebab fisik ayah, sebenarnya tak menderita sakit apapun. Di tengah perjalanan pulang dari klinik dokter, ayah dan kedua anaknya itu bertemu dengan seorang bijak. "Sakit apa pak?" tanya si bijak. Kemudian, ayah menceritakan tentang segala kekhawatiran akan nasib kedua anaknya.

Mendengar cerita ayah, si bijak lalu memberi nasehat: "Kalau begitu, bapak perlu mengubah cara pandang bapak. Saat musim dingin, coba pikirkan betapa banyak pembeli yang menyerbu warung sekoteng putra bapak yang berjualan sekoteng. Lalu saat cuaca menyengat, cobalah untuk membayangkan bergelas-gelas es kelapa muda yang dijual putra bapak yang satunya lagi, habis terjual!"

Semenjak itu, sang ayah berusaha membalik pola berpikirnya menurut nasehat si bijak. Hasilnya, kondisi ayah mulai membaik. Bahkan kini, dialah yang sering datang ke kota, mengunjungi kedua anaknya. Tentu saja, sambil membawa 'semangat' untuk anak-anakny a. Sehingga, kedua anaknya makin giat berdagang dan usaha mereka pun semakin maju.

"Keindahan selalu muncul saat manusia berpikir positif" Semoga keindahan itu dapat dibagi dengan orang lain. Amiin.



NB, terkadang kita membebani diri dengan pola pikir yang tdk sehat. yakni melihat masalah dari segi negatif tanpa kita sadari. Dengan berpikir positif maka beban akan jauh lebih ringan dan kita akan lebih tenang dan damai. Tenang dan damai pada akhirnya akan membawa kita memandang hidup menjadi lebih indah dan bahagia.

Jangan tenggelam dalam suatu masalah , tetapi coba melihat masalah tsb dari permukaan dan mencari solusi. Mencari solusi akan lebih baik ketimbang tenggelam dalam masalah tsb.


Kunci keluar dari suatu masalah terkadang terletak bagaimana kita melihat masalah tersebut.

No comments: