Jari dan Masalah

Di sebuah desa, hiduplah seorg pemuda.
Usianya belumlah genap 20 th. Namun
sayang, kehidupannya sangat merana.
Selalu saja ada banyak kesulitan yg
dihadapinya. Usahanya sering gagal.
Tak banyak yg bisa dilakukannya selain
merenungi nasib. Ia bertanya dalam hati,
mengapa ada beribu masalah yg selalu ada
di sekitarnya.

Suatu ketika, ia mendengar ada seorg
bijak yg dapat membantu mengatasi setiap
persoalan. Kabarnya, org tua ini selalu
berhasil menolong setiap org yg datang
kepadanya. Sang pemuda pun tertarik
untuk datang & mencari jalan keluar bagi
masalah yg di hadapinya. Segera saja di
persiapkan bekal untuk melakukan
perjalanan menuju ke tempat org bijak
itu berada.

Seharian penuh ia berjalan, hingga
sampailah di pinggir hutan. Hari sudah
malam, ketika akhirnya ia menemukan
rumah yg dicarinya. Setelah mengucapkan
salam, masuklah sang pemuda & bertemu
dengan org yg di harapkan menjadi
penolongnya. Mari masuk silahkan duduk,
terdengar jawaban dari dalam.
Dengan penuh harap, pemuda itu pun mulai
menceritakan masalah yg dihadapinya. Ia
berkisah tentang pekerjaannya yg gagal,
kawan2nya yg memusuhinya, juga semua
masalah2 lainnya.


Sang org tua, mendengarkan dengan
seksama, bersungguh2 untuk memahami
pemuda itu. Setelah beberapa lama,
usailah ia menyampaikan semuanya. Lalu,
apa yg harus aku lakukan, tanya pemuda,
apa yg sebenarnya aku hadapi & apa
masalahku??

Anak muda, maaf, aku tak bisa sepenuhnya
menolongmu. Aku hanya bisa menunjukkanmu
suatu hal. Orangtua itu kemudian menuju
jendela & membukanya lebar-lebat. Di
luar sana, tampak langit yg gelap
gulita. Lalu, diacungkannya jari
telunjuk, seperti menunjuk ke atas, ke
arah jendela itu. Nak, lihatlah jari
telunjukku, ada berapa jari yg kau lihat?

Pemuda itu segera menjawab, tentu saja,
hanya ada satu!?. Kemudian, orangtua itu
berpindah, sambil menutup jendela &
mengacungkan telunjukknya ke arah
dinding. Ia lalu bertanya, Sekarang, ada
berapa jari yg kau lihat?? Sang pemuda,
tampak memicingkan mata. Tampaklah
tangan & jari telunjuk yg teracung,
dengan latar belakang dinding yg putih.
Ada bayang2 yg tampak disana.

Lihatlah lebih jelas, jatuhkan
pandanganmu ke belakang, ada berapa jari
yg kau lihat? Sebentar, aku melihat? ada
satu? eh, dua jari yg ku lihat?
Bagaimana ini bisa terjadi? Ternyata,
dinding yg putih, memberikan nuansa yg
berbeda dalam pantulan benda.

Ada fenomena lain yg membuat jari itu
tampak tak seperti aslinya.?
Anak muda, itu hanya nuansa bayangan
dari jari ku saja. Setiap benda akan
terlihat berbayang ganda jika diletakkan
pada dasar yg putih. Engkau pun akan
melihatnya ganda jika melayangkan
pandanganmu jauh ke belakangnya & tidak
terpaku pada benda itu saja. Dan sama
halnya dengan semua masalahmu.

Sesungguhnya, dalam setiap masalah,
kadang, bukan pemecahanlah yg harus kita
cari. Tapi, kemampuan untuk melihat
masalah itulah yg kita perlukan. Kadang
kita sering terpaku hanya pada masalah
itu2 saja, tanpa pernah membiarkan kita
melihat sisi lainnya.

Cobalah layangkan pandanganmu ke
belakang, pada jarak yg berbeda pada
setiap masalah, engkau akan menemukan
bukan hanya satu, tapi dua atau tiga hal
yg terlihat. Anggaplah jari telunjukku
sebagai semua masalahmu & dinding itu
sebagai pikiranmu. Maka, engkau akan
dapat melihat sosok suatu masalah,
dengan jelas, pada dinding yang putih,
pada pikiran yang jernih. Engkau akan
mampu melihat dengan lebih jelas apa yg
kau hadapi pada pikiran yang tenang,
bukan pada latar yg gelap & penuh amarah.

Tataplah semua masalahmu itu dalam
pandangan jernih, tenang & bersih.
Teliti setiap sisi persoalan hidupmu,
dengan hati yg suci. Susuri dan pahami
setiap aral di depanmu, tidak dengan
pandangan yg gelap gulita.

Pahami & maknai semuanya. Saat engkau
memahami apa yg sedang kau hadapi, maka
engkau akan mudah mengatasinya. Setiap
persoalan, mungkin terlihat seperti satu
hal saja, namun sesungguhnya hal itu
mempunyai sisi lain yg tak terungkap,
hingga kita mampu melihatnya dengan
pandangan yg jernih.

No comments: