Orang yang tidak membaca buku-buku bagus tidak memperoleh keuntungan lebih daripada orang yang tidak dapat membacanya.
Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (Amsal 23:12)
Setelah mengalami sejumlah kegagalan dalam bisnis dan politik, Abraham Lincoln masih meneruskan kebiasaannya membaca setiap hari. Seorang kritikus mencemooh, "Apa bagusnya semua pendidikan itu? Itu tidak pernah membuatmu hidup lebih layak."
Lincoln menjawab, "Pendidikan tidak diberikan dengan tujuan memperoleh kehidupan layak; mempelajari apa yang harus dilakukan dengan kehidupan layak setelah kita mendapatkannyalah yang penting."
Salah satu penganjur membaca terbesar Amerika adalah Jim Trelease. la mengabdikan hampir dua dekade untuk mempromosikan apa yang ia anggap sebagai faktor sosial terpenting dalam kehidupan kita saat ini. "Semakin banyak Anda membaca," katanya, "Anda bertumbuh semakin pintar. Semakin pintar Anda bertumbuh, semakin lama Anda bersekolah. Semakin lama Anda bersekolah, semakin banyak uang yang Anda peroleh. Semakin banyak yang Anda peroleh, semakin baik prestasi anak-anak Anda di sekolah. Jadi bila Anda membuat seorang anak senang membaca, Anda tidak mempengaruhi masa depannya sendiri melainkan juga masa depan seluruh generasi berikutnya."
Para periset membaca sependapat. Sudah lama mereka melihat korelasi antara waktu yang dihabiskan seseorang untuk membaca dengan jumlah gagasan inovatif dan solusi kreatif yang dimiliki seseorang. Membaca mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, dan kemampuannya untuk berkomunikasi, dengan memberikan kosakata yang lebih luas dan akurat.
Gunakan beberapa saat untuk membaca hari ini. Itu akan menjadi waktu yang digunakan dengan baik, menanamkan investasi dalam pertumbuhan pribadi Anda, yang mempengaruhi keberhasilan masa depan Anda. Seperti yang dikatakan poster yang seringkali digantung di banyak perpustakaan dan ruang kelas, "Sukses... Membacalah!"
Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.
Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (Amsal 23:12)
Setelah mengalami sejumlah kegagalan dalam bisnis dan politik, Abraham Lincoln masih meneruskan kebiasaannya membaca setiap hari. Seorang kritikus mencemooh, "Apa bagusnya semua pendidikan itu? Itu tidak pernah membuatmu hidup lebih layak."
Lincoln menjawab, "Pendidikan tidak diberikan dengan tujuan memperoleh kehidupan layak; mempelajari apa yang harus dilakukan dengan kehidupan layak setelah kita mendapatkannyalah yang penting."
Salah satu penganjur membaca terbesar Amerika adalah Jim Trelease. la mengabdikan hampir dua dekade untuk mempromosikan apa yang ia anggap sebagai faktor sosial terpenting dalam kehidupan kita saat ini. "Semakin banyak Anda membaca," katanya, "Anda bertumbuh semakin pintar. Semakin pintar Anda bertumbuh, semakin lama Anda bersekolah. Semakin lama Anda bersekolah, semakin banyak uang yang Anda peroleh. Semakin banyak yang Anda peroleh, semakin baik prestasi anak-anak Anda di sekolah. Jadi bila Anda membuat seorang anak senang membaca, Anda tidak mempengaruhi masa depannya sendiri melainkan juga masa depan seluruh generasi berikutnya."
Para periset membaca sependapat. Sudah lama mereka melihat korelasi antara waktu yang dihabiskan seseorang untuk membaca dengan jumlah gagasan inovatif dan solusi kreatif yang dimiliki seseorang. Membaca mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, dan kemampuannya untuk berkomunikasi, dengan memberikan kosakata yang lebih luas dan akurat.
Gunakan beberapa saat untuk membaca hari ini. Itu akan menjadi waktu yang digunakan dengan baik, menanamkan investasi dalam pertumbuhan pribadi Anda, yang mempengaruhi keberhasilan masa depan Anda. Seperti yang dikatakan poster yang seringkali digantung di banyak perpustakaan dan ruang kelas, "Sukses... Membacalah!"
Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.
No comments:
Post a Comment