Menunda-nunda

Penundaan adalah pencurian waktu.
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. (Amsal 18:9)


Dalam buku Traveling Hopefully, Stan Mooneyham menulis:

"Aku akan pergi, kalau --
"Aku akan memberi, setelah --
"Aku akan taat, tapi sebelumnya รข€“
"Seseorang dapat selalu menemukan alasan untuk menunda, dan kadang-kadang itu bisa kelihatan seperti alasan-alasan yang kuat. Saya dan seorang sahabat karib saya dipanggil untuk berkhotbah pada saat yang kira-kira bersamaan, dan kami kuliah di universitas bersama-sama.

Saya pergi mengutak-atik seni berkhotbah di gereja-gereja pedesaan Oklahoma selama empat tahun studi, tetapi sahabat saya bersikeras ia tidak akan menyampaikan khotbah pertamanya sampai ia menerima gelar Ph.D.

Itu hampir tiga puluh tahun yang lalu. Saya masih mengutak-atik seni berkhotbah, tapi sahabat saya tidak berkhotbah sama sekali. la tidak pernah berkhotbah. Persiapan memang penting, tetapi melakukan merupakan bagian penting dari persiapan.

Dalam Perjanjian Lama kita banyak mendengar tentang persembahan 'buah sulung'. Porsi Tuhan adalah yang pertama-tama. Zaman sekarang kita mungkin lebih dikenal oleh dan karena 'buah bungsu' kita.

"Di dekat tombol tunggu di saluran sibuk ke surga, kata-kata klasik ini akan tepat:

'Kalau bukan saya, siapa? 'Kalau bukan di sini, di mana? 'Kalau bukan sekarang, kapan?"'

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :