Terkecil adalah Terbesar

Orang besar selalu bersedia menjadi kecil.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. (Matius 23:11)


Sesaat setelah Booker T. Washington menjadi kepala Tuskegee Institute di Alabama, ia berjalan melewati rumah sebuah keluarga kaya. Nyonya rumah itu, mengira Washington adalah salah satu pekerja kebun yang dipekerjakan suaminya, bertanya apakah Washington mau membelah kayu untuknya.

Profesor Washington tersenyum, mengangguk, melepaskan jasnya, dan membelah kayu. Ketika ia memanggul kayu ke dalam dapur si nyonya, seorang gadis pelayan mengenalinya dan berlari menemui majikannya untuk memberitahukan identitas Washington.

Pagi berikutnya, wanita itu muncul di kantor Washington. Meminta maaf sebesar-besarnya, ia mengatakan berulang-ulang, "Saya tidak tahu Andalah yang saya suruh bekerja." Washington menjawab dengan murah hati, "Sama sekali tidak apa-apa, nyonya. Saya suka bekerja dan saya senang memberi pertolongan kepada teman-teman saya."

Wanita itu begitu terperanjat akan tingkah laku Washington dan kesediaannya untuk memaafkan sehingga ia memberikan sumbangan dana yang besar kepada institut itu, dan membujuk banyak kenalannya yang kaya untuk melakukan hal yang sama. Pada akhimya, Washington mengumpulkan uang untuk institut itu dengan satu tindakan membelah kayu sebanyak ia melakukannya dengan acara pengumpulan dana apa pun!

Seorang pemimpin besar tidak pernah berhenti bekerja keras. Kesediaan untuk melayani orang lain merupakan inti kepemimpinan sejati.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :