Terus Maju

Seseorang tidak tamat ketika ia dikalahkan. Ia tamat ketika ia berhenti.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:9)


Tidak semua banteng muda berhasil masuk ke arena adu banteng. Banteng-banteng dipilih dengan teliti untuk memainkan bagian mereka dalam olahraga ini.

Salah satu tes terakhir untuk seekor banteng muda berlangsung dalam arena adu banteng, jauh dari mata dan sorak-sorai kerumunan orang. Banteng yang diuji ini hanya dipanas-panasi oleh suatu target yang mengibas-ngibaskan sebuah mantel tanpa lengan - target yang sebenarnya adalah seorang picador yang menunggang seekor kuda yang berjalan perlahan.

Setiap kali diserang, si picador menusuk banteng muda itu dengan sebatang tombak. Keberanian banteng itu dinilai dengan cermat berdasarkan berapa kali banteng itu mau melanjutkan serangan terhadap targetnya, kendati mengalami sengatan rasa sakit akibat tusukan si picador. Banteng-banteng pengecut dikirim ke rumah pemotongan hewan.

Manusia mungkin secara harafiah tidak menjalani "tes picador", namun prinsip yang sama juga berlaku bagi kita. Mereka yang menyerah ketika merasakan sengatan kata-kata kasar, penolakan, hinaan, atau hardikan adalah orang-orang yang tidak akan pernah menyadari potensial penuh mereka untuk mencapai prestasi.

Orang-orang yang tahan menanggung sengatan kata-kata dan tindakan orang lain dan yang terus dan terus maju mencapai sasaran merekalah, yang akan mencatat prestasi.

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :