Jangan Terpaku pada Kegagalan

Iman adalah memberanikan jiwa untuk melampaui apa yang dapat dilihat mata.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)


Kamar dagang sebuah kota kecil pernah mengundang seseorang untuk berbicara dalam jamuan makan tahunan mereka. Si pembicara diminta untuk menyarnpaikan pidato yang menumbuhkan motivasi, karena ekonomi kota tersebut buruk tahun itu dan orang-orang merasa kecil hati.

Saat menyarnpaikan presentasinya, si pembicara mengambil selembar kertas putih besar dan membuat sebuah titik hitarn di tengah-tengahnya dengan sebuah spidol. Lalu ia mengangkat kertas itu di hadapan hadirin dan bertanya, " Apa yang Anda sekalian lihat?" Seseorang menjawab, "Saya melihat satu titik hitam."

Si pembicara berkata, "Baiklah. Apa lagi yang Anda lihat?" Yang lain sependapat, "Satu titik hitarn." Si pembicara bertanya, "Tidakkah Anda melihat apa pun selain titik ini?" Hadirin dengan kompak merespons "Tidak!"

"Tetapi Anda telah melewatkan hal terpenting," lanjut si pembicara. "Anda luput melihat selembar kertas!" Lalu ia menjelaskan, "Dalam kehidupan kita, kita sering terpaku pada kegagalan-kegagalan kecil yang seperti titik. Itu semua membuat kita tidak dapat melihat berbagai berkat, keberhasilan, dan sukacita yang jauh lebih penting daripada kekecewaan-kekecewaan yang berusaha memonopoli tenaga dan perhatian kita. Saya mendorong Anda untuk memusatkan perhatian pada gambaran besar akan apa yang benar dan bukannya pandangan kecil akan apa yang salah."

Apakah hari ini Anda begitu terpaku pada apa yang sedang terjadi, sehingga Anda kehilangan pandangan akan apa yang dapat terjadi? Mundurlah dan lihatlah gambaran yang lebih besar!

Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.

No comments:

Bacaan Lain :