Cara untuk mencapai puncak adalah beranjak dari dasar.
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (Amsal 13:4)
Setelah kedua orangtuanya dibunuh secara brutal di Vietnam Utara, Ri pindah ke Vietnam Selatan. Ketika berada di sana, Ri bersekolah dan akhirnya menjadi seorang kontraktor bangunan. la sangat makmur sampai ia ditahan ketika melakukan perjalanan ke utara. Setelah dipenjara di Vietnam Utara selama tiga tahun, ia akhirnya melarikan diri dan pergi ke selatan, hanya untuk dituduh sebagai seorang mata-mata untuk utara!
Ketika ia mengetahui bahwa A.S. sedang menarik diri keluar dari Vietnam Selatan, ia menukarkan semua harta bendanya dengan tempat di sebuah kapal nelayan kecil yang penuh sesak. Belakangan ia dijemput di laut lepas oleh sebuah kapal Amerika dan dibawa ke Filipina. Di sana, ia tinggal di sebuah kamp pengungsian selama dua tahun, sampai ia diizinkan pergi ke Amerika Serikat.
Begitu tiba di A.S., sepupu Ri menawari ia dan istrinya pekerjaan di toko pakaiannya. Meskipun penghasilan bersih mereka hanya $300 per minggu, mereka bertekad untuk sukses. Selama dua tahun, mereka tinggal di kamar belakang toko pakaian itu dan mandi spon (tanpa berendam atau menggunakan pancuran air) sehingga mereka dapat menghemat setiap sen sedapat mungkin.
Dalam dua tahun, mereka telah menabung $30.000 dan membeli bisnis sepupu Ri itu. Baru sesudah itulah mereka menyewa sebuah apartemen. Kini, Ri adalah seorang jutawan. Kerja keras dan hidup hemat dapat membuat impian menjadi kenyataan! Seorang pemimpin tidaklah memimpin apabila ia tidak bergerak maju.
Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (Amsal 13:4)
Setelah kedua orangtuanya dibunuh secara brutal di Vietnam Utara, Ri pindah ke Vietnam Selatan. Ketika berada di sana, Ri bersekolah dan akhirnya menjadi seorang kontraktor bangunan. la sangat makmur sampai ia ditahan ketika melakukan perjalanan ke utara. Setelah dipenjara di Vietnam Utara selama tiga tahun, ia akhirnya melarikan diri dan pergi ke selatan, hanya untuk dituduh sebagai seorang mata-mata untuk utara!
Ketika ia mengetahui bahwa A.S. sedang menarik diri keluar dari Vietnam Selatan, ia menukarkan semua harta bendanya dengan tempat di sebuah kapal nelayan kecil yang penuh sesak. Belakangan ia dijemput di laut lepas oleh sebuah kapal Amerika dan dibawa ke Filipina. Di sana, ia tinggal di sebuah kamp pengungsian selama dua tahun, sampai ia diizinkan pergi ke Amerika Serikat.
Begitu tiba di A.S., sepupu Ri menawari ia dan istrinya pekerjaan di toko pakaiannya. Meskipun penghasilan bersih mereka hanya $300 per minggu, mereka bertekad untuk sukses. Selama dua tahun, mereka tinggal di kamar belakang toko pakaian itu dan mandi spon (tanpa berendam atau menggunakan pancuran air) sehingga mereka dapat menghemat setiap sen sedapat mungkin.
Dalam dua tahun, mereka telah menabung $30.000 dan membeli bisnis sepupu Ri itu. Baru sesudah itulah mereka menyewa sebuah apartemen. Kini, Ri adalah seorang jutawan. Kerja keras dan hidup hemat dapat membuat impian menjadi kenyataan! Seorang pemimpin tidaklah memimpin apabila ia tidak bergerak maju.
Sumber: Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin.
No comments:
Post a Comment